Makassar Kota Daeng
From: http://id.wikipedia.org/wiki/Kota_Makassar
Kota Makassar
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Kota Makassar Kota Daeng |
|||
---|---|---|---|
— Sulawesi Sulawesi Selatan — | |||
Pantai Losari (atas), Masjid Raya Makassar (tengah), citra Makassar (kiri bawah), dan Bandar Udara Internasional Sultan Hasanuddin (kanan bawah) | |||
|
|||
Slogan: Sekali Layar Terkembang Pantang Biduk Surut Ke Pantai | |||
|
|||
Koordinat: 5°8′LU 119°25′BT | |||
Negara | Indonesia | ||
Hari jadi | 9 November 1607 | ||
Pemerintahan | |||
• Wali kota | Ir. H. Ilham Arief Sirajuddin | ||
Luas | |||
• Total | 175.77 km2 (67.87 mil²) | ||
Populasi | |||
• Total | 1.338.663 jiwa | ||
Zona waktu | WITA (UTC+8) | ||
Kode telepon | +62 411 | ||
Situs web | www.makassarkota.go.id www.visitmakassar.net | ||
Makassar berbatasan dengan Selat Makassar di sebelah barat, Kabupaten Kepulauan Pangkajene di sebelah utara, Kabupaten Maros di sebelah timur dan Kabupaten Gowa di sebelah selatan.
Kota ini tergolong salah satu kota terbesar di Indonesia dari aspek pembangunannya dan secara demografis dengan berbagai suku bangsa yang menetap di kota ini. Suku yang signifikan jumlahnya di kota Makassar adalah suku Makassar, Bugis, Toraja, Mandar, Buton, Jawa, dan Tionghoa. Makanan khas Makassar yang umum dijumpai seperti Coto Makassar, Roti Maros, Jalangkote, Kue Tori, Palubutung, Pisang Ijo, Sop Saudara dan Sop Konro.
Makassar memiliki wilayah seluas 175,77 km² dan penduduk sebesar kurang lebih 1,4 juta jiwa.
Sejarah
Nama Makassar sudah disebutkan dalam pupuh 14/3 kitab Nagarakretagama karya Mpu Prapanca pada abad ke-14, sebagai salah satu daerah taklukkan Majapahit.[1] Walaupun demikian, Raja Gowa ke-9 Tumaparisi Kallonna (1510-1546) diperkirakan adalah tokoh pertama yang benar-benar mengembangkan kota Makassar.[2] Ia memindahkan pusat kerajaan dari pedalaman ke tepi pantai, mendirikan benteng di muara Sungai Jeneberang, serta mengangkat seorang syahbandar untuk mengatur perdagangan.[2]Pada abad ke-16, Makassar menjadi pusat perdagangan yang dominan di Indonesia Timur, sekaligus menjadi salah satu kota terbesar di Asia Tenggara. Raja-raja Makassar menerapkan kebijakan perdagangan bebas yang ketat, di mana seluruh pengunjung ke Makassar berhak melakukan perniagaan disana dan menolak upaya VOC (Belanda) untuk memperoleh hak monopoli di kota tersebut.
Selain itu, sikap yang toleran terhadap agama berarti bahwa meskipun Islam semakin menjadi agama yang utama di wilayah tersebut, pemeluk agama Kristen dan kepercayaan lainnya masih tetap dapat berdagang di Makassar. Hal ini menyebabkan Makassar menjadi pusat yang penting bagi orang-orang Melayu yang bekerja dalam perdagangan di kepulauan Maluku dan juga menjadi markas yang penting bagi pedagang-pedagang dari Eropa dan Arab.Semua keistimewaan ini tidak terlepas dari kebijaksanaan Raja Gowa-Tallo yang memerintah saat itu (Sultan Alauddin, Raja Gowa dan Sultan Awalul Islam, Raja Tallo).
Kontrol penguasa Makassar semakin menurun seiring semakin kuatnya pengaruh Belanda di wilayah tersebut dan menguatnya politik monopoli perdagangan rempah-rempah yang diterapkan Belanda melalui VOC. Pada tahun 1669, Belanda, bersama dengan La Tenri Tatta Arung Palakka dan beberapa kerajaan sekutu Belanda Melakukan penyerangan terhadap kerajaan Islam Gowa-Tallo yang mereka anggap sebagai Batu Penghalang terbesar untuk menguasai rempah-rempah di Indonesia timur. Setelah berperang habis-habisan mempertahankan kerajaan melawan beberapa koalisi kerajaan yang dipimpin oleh belanda, akhirnya Gowa-Tallo (Makassar)terdesak dan dengan terpaksa menanda tangani perjanjian Bongaya.
Penduduk
Makassar merupakan kota yang multi etnis Penduduk Makassar kebanyakan dari Suku Makassar dan Suku Bugis sisanya berasal dari suku Toraja, Mandar, Buton, Tionghoa, Jawa dan sebagainya.Tahun | 1971 | 1980 | 1990 | 2000 | 2008 | 2009 | 2010 |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Jumlah penduduk | 434.766 | 708.465 | 944.372 | 1.130.384 | 1.253.656 | 1.272.349 | 1.338.663 |
Daerah
Kota Makassar dibagi menjadi 14 kecamatan dan 143 kelurahan.Kecamatan di Kota Makassar
- Kecamatan Biring Kanaya
- Kecamatan Bontoala
- Kecamatan Makassar
- Kecamatan Mamajang
- Kecamatan Manggala
- Kecamatan Mariso
- Kecamatan Panakkukang
- Kecamatan Rappocini
- Kecamatan Tallo
- Kecamatan Tamalanrea
- Kecamatan Tamalate
- Kecamatan Ujung Pandang
- Kecamatan Ujung Tanah
- Kecamatan Wajo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar