Rabu, 02 Oktober 2013

Makassar_Sulawesi Selatan

 Makassar Kota Daeng

 

 From: http://id.wikipedia.org/wiki/Kota_Makassar 

Kota Makassar

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Langsung ke: navigasi, cari
Kota Makassar
Kota Daeng
—  Sulawesi Nuvola single chevron right.svg Sulawesi Selatan  —
Pantai Losari (atas), Masjid Raya Makassar (tengah), citra Makassar (kiri bawah), dan Bandar Udara Internasional Sultan Hasanuddin (kanan bawah)
Lambang Kota Makassar
Lambang
Slogan: Sekali Layar Terkembang Pantang Biduk Surut Ke Pantai
Kota Makassar is located in Indonesia
Kota Makassar
Lokasi Kota Makassar di Pulau Sulawesi
Koordinat: 5°8′LU 119°25′BT
Negara  Indonesia
Hari jadi 9 November 1607
Pemerintahan
 • Wali kota Ir. H. Ilham Arief Sirajuddin
Luas
 • Total 175.77 km2 (67.87 mil²)
Populasi
 • Total 1.338.663 jiwa
Zona waktu WITA (UTC+8)
Kode telepon +62 411
Situs web www.makassarkota.go.id www.visitmakassar.net
Kota Makassar (Makassar: ᨀᨚᨈ ᨆᨀᨔᨑ, kadang dieja Macassar, Mangkasar; dari 1971 hingga 1999 secara resmi dikenal sebagai Ujungpandang atau Ujung Pandang) adalah kota terbesar di kawasan Indonesia Timur dan sekaligus ibu kota provinsi Sulawesi Selatan. Kota ini terletak di pesisir barat daya pulau Sulawesi, berhadapan dengan Selat Makassar.
Makassar berbatasan dengan Selat Makassar di sebelah barat, Kabupaten Kepulauan Pangkajene di sebelah utara, Kabupaten Maros di sebelah timur dan Kabupaten Gowa di sebelah selatan.
Kota ini tergolong salah satu kota terbesar di Indonesia dari aspek pembangunannya dan secara demografis dengan berbagai suku bangsa yang menetap di kota ini. Suku yang signifikan jumlahnya di kota Makassar adalah suku Makassar, Bugis, Toraja, Mandar, Buton, Jawa, dan Tionghoa. Makanan khas Makassar yang umum dijumpai seperti Coto Makassar, Roti Maros, Jalangkote, Kue Tori, Palubutung, Pisang Ijo, Sop Saudara dan Sop Konro.
Makassar memiliki wilayah seluas 175,77 km² dan penduduk sebesar kurang lebih 1,4 juta jiwa.

Sejarah

Nama Makassar sudah disebutkan dalam pupuh 14/3 kitab Nagarakretagama karya Mpu Prapanca pada abad ke-14, sebagai salah satu daerah taklukkan Majapahit.[1] Walaupun demikian, Raja Gowa ke-9 Tumaparisi Kallonna (1510-1546) diperkirakan adalah tokoh pertama yang benar-benar mengembangkan kota Makassar.[2] Ia memindahkan pusat kerajaan dari pedalaman ke tepi pantai, mendirikan benteng di muara Sungai Jeneberang, serta mengangkat seorang syahbandar untuk mengatur perdagangan.[2]
Pada abad ke-16, Makassar menjadi pusat perdagangan yang dominan di Indonesia Timur, sekaligus menjadi salah satu kota terbesar di Asia Tenggara. Raja-raja Makassar menerapkan kebijakan perdagangan bebas yang ketat, di mana seluruh pengunjung ke Makassar berhak melakukan perniagaan disana dan menolak upaya VOC (Belanda) untuk memperoleh hak monopoli di kota tersebut.
Masjid di Makassar (1910-1934)
Selain itu, sikap yang toleran terhadap agama berarti bahwa meskipun Islam semakin menjadi agama yang utama di wilayah tersebut, pemeluk agama Kristen dan kepercayaan lainnya masih tetap dapat berdagang di Makassar. Hal ini menyebabkan Makassar menjadi pusat yang penting bagi orang-orang Melayu yang bekerja dalam perdagangan di kepulauan Maluku dan juga menjadi markas yang penting bagi pedagang-pedagang dari Eropa dan Arab.Semua keistimewaan ini tidak terlepas dari kebijaksanaan Raja Gowa-Tallo yang memerintah saat itu (Sultan Alauddin, Raja Gowa dan Sultan Awalul Islam, Raja Tallo).
Kontrol penguasa Makassar semakin menurun seiring semakin kuatnya pengaruh Belanda di wilayah tersebut dan menguatnya politik monopoli perdagangan rempah-rempah yang diterapkan Belanda melalui VOC. Pada tahun 1669, Belanda, bersama dengan La Tenri Tatta Arung Palakka dan beberapa kerajaan sekutu Belanda Melakukan penyerangan terhadap kerajaan Islam Gowa-Tallo yang mereka anggap sebagai Batu Penghalang terbesar untuk menguasai rempah-rempah di Indonesia timur. Setelah berperang habis-habisan mempertahankan kerajaan melawan beberapa koalisi kerajaan yang dipimpin oleh belanda, akhirnya Gowa-Tallo (Makassar)terdesak dan dengan terpaksa menanda tangani perjanjian Bongaya.
Logo Visit Makassar
Wilayah Kota Makassar
Kediaman gubernur di Makassar pada tahun 1920-an
Rumah orang Belanda di Makassar pada tahun 1890-an

Penduduk

Makassar merupakan kota yang multi etnis Penduduk Makassar kebanyakan dari Suku Makassar dan Suku Bugis sisanya berasal dari suku Toraja, Mandar, Buton, Tionghoa, Jawa dan sebagainya.
Tahun 1971 1980 1990 2000 2008 2009 2010
Jumlah penduduk Green Arrow Up.svg 434.766 Green Arrow Up.svg 708.465 Green Arrow Up.svg 944.372 Green Arrow Up.svg 1.130.384 Green Arrow Up.svg 1.253.656 Green Arrow Up.svg 1.272.349 Green Arrow Up.svg 1.338.663

Daerah

Kota Makassar dibagi menjadi 14 kecamatan dan 143 kelurahan.

Kecamatan di Kota Makassar

  1. Kecamatan Biring Kanaya
  2. Kecamatan Bontoala
  3. Kecamatan Makassar
  4. Kecamatan Mamajang
  5. Kecamatan Manggala
  6. Kecamatan Mariso
  7. Kecamatan Panakkukang
  8. Kecamatan Rappocini
  9. Kecamatan Tallo
  10. Kecamatan Tamalanrea
  11. Kecamatan Tamalate
  12. Kecamatan Ujung Pandang
  13. Kecamatan Ujung Tanah
  14. Kecamatan Wajo

Tidak ada komentar:

Posting Komentar