Jumat, 04 Oktober 2013

Analis? Profesi menjanjikan

Analis Kesehatan Profesi Masa Depan



from: :www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=3&cad=rja&ved=0CDsQFjAC&url=http%3A%2F%2Fseoranganaliskesehatan.blogspot.com%2F2013%2F01%2Fanalis-kesehatan-profesi-masa-depan.html&ei=0J5PUv2iJoK4rge3wIDADg&usg=AFQjCNHa2QnacNdVJSJ1U0RXx9WLm2G6lQ&sig2=pBdhemr0XvoefLO3BIh0kw&bvm=bv.53537100,d.bmk


            Analis Kesehatan merupakan profesi yang bekerja di dalam laboratorium, membantu dokter dalam mendiagnosis suatu penyakit melalui pemeriksaan laboratorium supaya didapatkan hasil yang lebih akurat. Profesi analis kesehatan mungkin masih terdengar asing dalam masyarakat Indonesia, yang terkenal dan masih menjadi impian tentulah dokter. Bidan dan perawat pun ikut turut andil dalam profesi yang masih banyak diminati. Jika bidan dan dokter bisa membuka praktek sendiri, begitupun dengan analis kesehatan. Prakteknya seorang analis kesehatan itu berupa laboratorium klinik yang mulai tersebar di kota-kota besar termasuk Bandung. Laboratorium klinik inilah yang menjadi tempat usaha mandiri seorang analis kesehatan.
            Analis Kesehatan atau disebut juga Ahli Teknologi Laboratorium Kesehatan adalah tenaga kesehatan dan ilmuan berketerampilan tinggi yang melaksanakan dan mengevaluasi prosedur laboratorium dengan memanfaatkan berbagai sumber daya (KEPMENKES RI NOMOR 370/MENKES/SK/III/200). Analis kesehatan melakukan beragam tes (Hematologi, Kimia Klinik, Mikrobiologi, Imuno-serologi, Toksikologi, Kimia makanan-minuman, Kimia air, Patologi Anatomi, Biologi Molekuler) yang menggunakan instrumentasi untuk membantu diagnosis, mengobati dan mencegah penyakit. Tanggung jawabanya berupa mengumpulkan dan menyiapkan sampel.
            Di Indonesia memang lebih sering digunakan dan dikenal istilah Analis Kesehatan daripada Ahli Teknologi Labkes. Sedangkan di dunia internasional contohnya di Kanada dan US menggunakan Medical Laboratory Technologist/Scientist, di UK Biomedical Scientist, di Jepang Rinshoukensagishi. Meskipun berbeda nomenkelatur, tapi secara garis besar tugas dan pekerjaannya sama.
            Untuk menjadi seorang analis, diperlukan menempuh kuliah D3 supaya memiliki keterampilan yang tinggi dalam bekerja di laboratorium. Karena kuliah D3 60% belajarnya dilakukan di dalam laboratorium. Setelah lulus dan mendapat gelar A.Md A.K. , dan bisa melanjutkan pendidikan ke S1 atau DIV. Contohnya: S1 Ekstensi Kesehatan Masyarakat, Farmasi, Kimia di Perguruan Tinggi Negeri, S1 Kimia, Biologi, Kesma, di Perguruan Tinggi Swasta, DIV Analis Kesehatan Poltekkes Bandung, dan bisa juga untuk melanjutkan studi di perguruan tinggi luar negeri.
            Mengapa Profesi Analis Kesehatan menjadi profesi masa depan? Karena tenaga analis kesehatan di Indonesia masih sedikit padahal dalam perkembangan IPTEK, jumlah laboratorium kesehatan semakin meningkat sehingga peluang kerja seorang analis kesehatan sangat besar. Seorang analis kesehatan tidak hanya bekerja di Laboratorium rumah sakit saja, tetapi bisa membuka praktek sendiri berupa laboratorium klinik, bekerja di laboratorium perminyakan, laboratorium forensik kepolisian, Laboratorium kesehatan daerah, Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM), Perusahaan-perusahaan yang memiliki laboratorium kesehatan, Perusahaan di bidang makanan-minuman, Farmasi, Lembaga Penelitian Sains (LIPI, Biofarma, KimiaFarma), Dosen (Terutama di sekolah ilmu kesehatan), dll.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar