Selasa, 19 November 2013

APLIKASI KOMPUTER

NAMA : SRI MULIA UTARI
kELAS : 07 B
NIM     : AKM.0713074


                                                     MID APLIKASI KOMPUTER
                         ANALIS KESEHATAN MUHAMMADIYAH MAKASSAR
                                                               T.A 2013-2014
 

SOAL A
1. Jelaskan secara singkat tentang
                                       a. Sejarah perkembangan komputer dan internet (jawaban)

2. Jelaskan pengertian dari beberapa istilah dalam internet berikut ini :
                                        a. Web,Browser,Search Engine,Blog,dan Homepage (Jawaban)

3. Buatlah tutorial yang lengkap dan jelaskan tentang :
                                        a. Langkah-Langkah membuat email pada yahoo atau gmail (Jawaban)

4. Jelaskan langkah-langkah dalam pengaturan dokumen pada MS.Word berikut:
                                        a. Langkah langkah dalam mengatur margin,paragraph,gambar,tabel,dan halaman (jawaban)

5. Jelaskan langkah langkah :
                                       a. Mengatur style atau heading pada MS.Word 2007 atau MS.Word 2010 (jawaban)




Senin, 07 Oktober 2013

IT,Masak,Nulis Vs ANALIS | Apa Harus?

IT, MASAK, NULIS VS ANALIS | APA HARUS ? 

from: http://mumuthamuth.blogspot.com/2013/10/it-masak-nulis-vs-analis-apa-harus.html


 *Kok kamu pilih ANALIS sih? Kamukan suka MASAK, hoby NULIS, IT lovers pula..
^apanya yang salah? ada dalil yang melarangnya yah? (dengan wajah sok gak ngerti plus bikin jengkel :D)
^napa? Jengkel yah? Marah yah?.. kamu sih..
Aku sering bingung sendiri loh dengan pertanyaan – pertanyaan seperti demikian, apa buat kepo – kepoan aja? Kehabisan pertanyaan? Atau ada pemikiran lain? Apapun itu, aku rasa itu tidak pantas saja di pertanyakan jika sekedar membandingkan status diantaranya yang jauh berbeda
 *Kenapa tidak di tata boga saja?
^mmmhh.. tata boga yah? dapat nilai A pada pembuatan satu jenis makanan? Biasa aja tuh..
*atau di tehnik informatika?
^ahh.. bosan dong, di kampus laptop, dirumah juga...
*sastra Indonesia?
^anak sastra? Anak sastra yang nerbitin 5 judul buku? Emang bangga sih
Tapi..*Misalnya aja nih yah*,, sebagai anak ANALIS yang terbitin 10 judul buku (bilang amin dong !! ‘_’), pasti bangganya jd bangga bangga bangga bangga dst. Betul tidak?
Teman.. bukankah Tuhan mempersiapkan semua itu untuk kita nikmati. Seperti bahagia, bahagia adalah keahlian yang semua orang tau caranya, jika dalam hidup kamu hanya menuntut bahagianya saja, bukankah hidupmu yang demikian hanya menunggu kapan matinya?Nah, jika demikian, bukankah kita juga perlu mersakan sedih?
Jangan melulu hanya cari aman dong... bersembunyi dibalik satu keahlian, menjadi paling unggul di satu keahlian saja. Setuju? Mari berkarya!

Jumat, 04 Oktober 2013

Analis kesehatan profesi yang menjanjikan di masa depan:)

Analis Kesehatan profesi yang menjanjikan di masa depan



Tahukah kalian? kalau Analis Kesehatan menjadi salah satu profesi yang menjanjikan loh di masa depan. Dan ini salah satu alasan saya ingin menjadi seorang analis.
Berikut ini ada 10 profesi yang menjanjikan di masa depan :
1.    Konsultan perencana keungan
2.    Dokter gigi
3.    Insiyur Teknik (Engineers)
4.    Dokter bedah
5.    Olahragawan atau atlet
6.    Perawat
7.    Bidan
8.   Analis kesehatan
9.    IT   
10. Akuntan atau Auditor

 
            Dari 10 profesi tersebut 5 profesi diantaranya dari bidang kesehatan, dan salah satunya adalah “Analis Kesehatan”. So jangan ragu untuk memilih sekolah kesehatan. Terutama di bidang Analis Kesehatan, karna banyak sekali memberikan manfaat. Dan jadilah seorang analis yang baik yang bisa membantu orang banyak.

Analis? Masa depan cerah


Analis Kesehatan Profesi Masa Depan



            Analis Kesehatan merupakan profesi yang bekerja di dalam laboratorium, membantu dokter dalam mendiagnosis suatu penyakit melalui pemeriksaan laboratorium supaya didapatkan hasil yang lebih akurat. Profesi analis kesehatan mungkin masih terdengar asing dalam masyarakat Indonesia, yang terkenal dan masih menjadi impian tentulah dokter. Bidan dan perawat pun ikut turut andil dalam profesi yang masih banyak diminati. Jika bidan dan dokter bisa membuka praktek sendiri, begitupun dengan analis kesehatan. Prakteknya seorang analis kesehatan itu berupa laboratorium klinik yang mulai tersebar di kota-kota besar termasuk Bandung. Laboratorium klinik inilah yang menjadi tempat usaha mandiri seorang analis kesehatan.
            Analis Kesehatan atau disebut juga Ahli Teknologi Laboratorium Kesehatan adalah tenaga kesehatan dan ilmuan berketerampilan tinggi yang melaksanakan dan mengevaluasi prosedur laboratorium dengan memanfaatkan berbagai sumber daya (KEPMENKES RI NOMOR 370/MENKES/SK/III/200). Analis kesehatan melakukan beragam tes (Hematologi, Kimia Klinik, Mikrobiologi, Imuno-serologi, Toksikologi, Kimia makanan-minuman, Kimia air, Patologi Anatomi, Biologi Molekuler) yang menggunakan instrumentasi untuk membantu diagnosis, mengobati dan mencegah penyakit. Tanggung jawabanya berupa mengumpulkan dan menyiapkan sampel.
            Di Indonesia memang lebih sering digunakan dan dikenal istilah Analis Kesehatan daripada Ahli Teknologi Labkes. Sedangkan di dunia internasional contohnya di Kanada dan US menggunakan Medical Laboratory Technologist/Scientist, di UK Biomedical Scientist, di Jepang Rinshoukensagishi. Meskipun berbeda nomenkelatur, tapi secara garis besar tugas dan pekerjaannya sama.
            Untuk menjadi seorang analis, diperlukan menempuh kuliah D3 supaya memiliki keterampilan yang tinggi dalam bekerja di laboratorium. Karena kuliah D3 60% belajarnya dilakukan di dalam laboratorium. Setelah lulus dan mendapat gelar A.Md A.K. , dan bisa melanjutkan pendidikan ke S1 atau DIV. Contohnya: S1 Ekstensi Kesehatan Masyarakat, Farmasi, Kimia di Perguruan Tinggi Negeri, S1 Kimia, Biologi, Kesma, di Perguruan Tinggi Swasta, DIV Analis Kesehatan Poltekkes Bandung, dan bisa juga untuk melanjutkan studi di perguruan tinggi luar negeri.
            Mengapa Profesi Analis Kesehatan menjadi profesi masa depan? Karena tenaga analis kesehatan di Indonesia masih sedikit padahal dalam perkembangan IPTEK, jumlah laboratorium kesehatan semakin meningkat sehingga peluang kerja seorang analis kesehatan sangat besar. Seorang analis kesehatan tidak hanya bekerja di Laboratorium rumah sakit saja, tetapi bisa membuka praktek sendiri berupa laboratorium klinik, bekerja di laboratorium perminyakan, laboratorium forensik kepolisian, Laboratorium kesehatan daerah, Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM), Perusahaan-perusahaan yang memiliki laboratorium kesehatan, Perusahaan di bidang makanan-minuman, Farmasi, Lembaga Penelitian Sains (LIPI, Biofarma, KimiaFarma), Dosen (Terutama di sekolah ilmu kesehatan), dll.
 keyword : Analis Kesehatan, Profesi Analis Kesehatan, profesi masa depan, pengertian analis kesehatan

Analis? Profesi menjanjikan

Analis Kesehatan Profesi Masa Depan



from: :www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=3&cad=rja&ved=0CDsQFjAC&url=http%3A%2F%2Fseoranganaliskesehatan.blogspot.com%2F2013%2F01%2Fanalis-kesehatan-profesi-masa-depan.html&ei=0J5PUv2iJoK4rge3wIDADg&usg=AFQjCNHa2QnacNdVJSJ1U0RXx9WLm2G6lQ&sig2=pBdhemr0XvoefLO3BIh0kw&bvm=bv.53537100,d.bmk


            Analis Kesehatan merupakan profesi yang bekerja di dalam laboratorium, membantu dokter dalam mendiagnosis suatu penyakit melalui pemeriksaan laboratorium supaya didapatkan hasil yang lebih akurat. Profesi analis kesehatan mungkin masih terdengar asing dalam masyarakat Indonesia, yang terkenal dan masih menjadi impian tentulah dokter. Bidan dan perawat pun ikut turut andil dalam profesi yang masih banyak diminati. Jika bidan dan dokter bisa membuka praktek sendiri, begitupun dengan analis kesehatan. Prakteknya seorang analis kesehatan itu berupa laboratorium klinik yang mulai tersebar di kota-kota besar termasuk Bandung. Laboratorium klinik inilah yang menjadi tempat usaha mandiri seorang analis kesehatan.
            Analis Kesehatan atau disebut juga Ahli Teknologi Laboratorium Kesehatan adalah tenaga kesehatan dan ilmuan berketerampilan tinggi yang melaksanakan dan mengevaluasi prosedur laboratorium dengan memanfaatkan berbagai sumber daya (KEPMENKES RI NOMOR 370/MENKES/SK/III/200). Analis kesehatan melakukan beragam tes (Hematologi, Kimia Klinik, Mikrobiologi, Imuno-serologi, Toksikologi, Kimia makanan-minuman, Kimia air, Patologi Anatomi, Biologi Molekuler) yang menggunakan instrumentasi untuk membantu diagnosis, mengobati dan mencegah penyakit. Tanggung jawabanya berupa mengumpulkan dan menyiapkan sampel.
            Di Indonesia memang lebih sering digunakan dan dikenal istilah Analis Kesehatan daripada Ahli Teknologi Labkes. Sedangkan di dunia internasional contohnya di Kanada dan US menggunakan Medical Laboratory Technologist/Scientist, di UK Biomedical Scientist, di Jepang Rinshoukensagishi. Meskipun berbeda nomenkelatur, tapi secara garis besar tugas dan pekerjaannya sama.
            Untuk menjadi seorang analis, diperlukan menempuh kuliah D3 supaya memiliki keterampilan yang tinggi dalam bekerja di laboratorium. Karena kuliah D3 60% belajarnya dilakukan di dalam laboratorium. Setelah lulus dan mendapat gelar A.Md A.K. , dan bisa melanjutkan pendidikan ke S1 atau DIV. Contohnya: S1 Ekstensi Kesehatan Masyarakat, Farmasi, Kimia di Perguruan Tinggi Negeri, S1 Kimia, Biologi, Kesma, di Perguruan Tinggi Swasta, DIV Analis Kesehatan Poltekkes Bandung, dan bisa juga untuk melanjutkan studi di perguruan tinggi luar negeri.
            Mengapa Profesi Analis Kesehatan menjadi profesi masa depan? Karena tenaga analis kesehatan di Indonesia masih sedikit padahal dalam perkembangan IPTEK, jumlah laboratorium kesehatan semakin meningkat sehingga peluang kerja seorang analis kesehatan sangat besar. Seorang analis kesehatan tidak hanya bekerja di Laboratorium rumah sakit saja, tetapi bisa membuka praktek sendiri berupa laboratorium klinik, bekerja di laboratorium perminyakan, laboratorium forensik kepolisian, Laboratorium kesehatan daerah, Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM), Perusahaan-perusahaan yang memiliki laboratorium kesehatan, Perusahaan di bidang makanan-minuman, Farmasi, Lembaga Penelitian Sains (LIPI, Biofarma, KimiaFarma), Dosen (Terutama di sekolah ilmu kesehatan), dll.

Pentingkah Serjana Kesehatan itu?

PROFESIONALISME SARJANA KESEHATAN MASYARAKAT Oleh : Prof. Dr.Ridwan Amiruddin, S.KM. M.Kes., MSc.PH.

 from: http://ridwanamiruddin.com/2010/04/05/profesionalisme-sarjana-kesehatan-masyarakat-oleh-prof-dr-ridwan-amiruddin-s-km-m-kes-msc-ph/


Oleh : Prof. Dr.Ridwan Amiruddin, S.KM. M.Kes., MSc.PH.
I. Pendahuluan
Pembahasan tentang profesionalisme akhir-akhir ini mencuat kepermukaan terkait dengan tuntutan kebutuhan layanan kesehatan yang semakin tinggi dan semakin sensitive. Dalam sector kesehatan baik bidang layanan langsung berupa pelayanan curative di rumah sakit, puskesmas atau praktik medic lainnya. Hal yang tak kalah urgensinya adalah profesionalisme pekerja kesehatan pada bidang public health yang berfokus pada aspek primordial prevention, health promotion, sampai pada specific protection. Bagi praktisi public health profesionalisme tentu diarahkan pada kemampuan mengisi ruang pada kebutuhan public yang masih sangat minim perhatian.
Apa sebenarnya yang dimaksud dengan professional?
Dalam kepmen No.036/U/1993 tentang gelar dan sebutan lulusan perguruan tinggi, pada bab I, pasal 1;2 sebutan professional adalah sebutan yang diberikan kepada lulusan perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan professional, (5). Pendidikan professional adalah pendidikan yang diarahkan pada kesiapan penerapan keahlian tertentu.
Selanjutnya yang berhak menggunakan sebutan professional adalah lulusan pendidikan professional dari akademi, politeknik, sekolah tinggi, institute atau universitas. Gelar akademik untuk program studi kesehatan masyarakat adalah Sarjana Kesehatan Masyarakat yang disingkat S.K.M. Untuk gelar akademik magister disingkat M.Kes. (dibelakang nama), sedangkan untuk gelar akademik doctor disingkat Dr. didepan nama yang bersangkutan. (Dikti, 1993)
II. Arah kebijakan Sumber Daya Kesehatan
Permasalahan tenaga kesehatan yang dihadapi di Indonesia terkait dengan terbatasnya jumnlah dan distribusi yang tidak merata. Kekurangan tenaga tejadi pada hamper semua jenis tenaga. Pada tahun 2001 ratio dokter per 100.000 penduduk sebesar 7,7. Untuk dokter gigi 2,7. Ratio untuk sarjanakesehatan masyarakat per 100.000 penduduk baru 0.5. 1,7 apoteker, 6,6 ahli gizi, 0,1 tenaga epidemiologi dan 4,7 tenaga sanitasi. Banyak puskesmas belum meiliki dokter dan tenaga kesehatan masyarakat. Keterbatasan ini juga diperparah dengan sebaran tenaga yang tidak merata. 2/3 dokter spesialis tinggal di Jawa Bali. Ratio dokter umum per 100.000 penduduk antar wilayah sangat tinggi 2,3 di lampung hingga 28,0 di DI Yogyakarta.
Program sumber daya kesehatan dari pemerintah ditujukan untuk meningkatkan jumlah, mutu dan penyebarannya sesuai kebutuhan, dengan kegiatan pokok diantaranya peningkatan keterampilan dan profesionalisme tenaga kesehatan melalui pendidikan dan pelatihan tenaga kesehatan. Pemenuhan kebutuhan tenaga kesehatan, pembinaan tenaga kesehatan dan penyusunan standar kompetensi dan regulasi profesi kesehatan (Depkes, 2008).
III. Karier Sarjana Kesehatan Masyarakat
Mengapa mengejar karir di bidang kesehatan masyarakat?
Kesehatan masyarakat adalah bidang menarik dan tumbuh. Tantangan profesional bidang ini adalah untuk menghadapi masalah kesehatan yang kompleks, seperti meningkatkan akses ke perawatan kesehatan, mengendalikan penyakit menular, dan mengurangi bahaya lingkungan, kekerasan, penyalahgunaan zat adiktif, dan cedera.
Kesehatan masyarakat adalah bidang yang diarahkan untuk melayani orang lain. Profesional melayani kesehatan masyarakat lokal, nasional, dan masyarakat internasional. Mereka adalah pemimpin yang memenuhi tantangan yang menarik dalam melindungi kesehatan publik saat ini dan di masa depan.
Kesehatan masyarakat adalah bidang yang bermanfaat. Bidang kesehatan masyarakat memerlukan pribadi yang kuat yang berupaya untuk memperbaiki kesehatan masyarakat dan kesejahteraan.
Kesehatan masyarakat adalah bidang yang menawarkan banyak kesempatan kerja untuk memenuhi berbagai kepentingan dan keterampilan. Apakah Anda lebih tertarik untuk mengolah angka, melakukan penelitian, atau bekerja dengan orang-orang, maka ada tempat untuk Anda dalam bidang kesehatan masyarakat.
Kesehatan masyarakat sangat ideal bagi mereka yang ingin mendapatkan kepuasan bahwa mereka bekerja untuk memperbaiki kehidupan orang lain.
Bagaimana gelar sarjana dalam kesehatan masyarakat meningkatkan peluang karier?
Banyak pekerjaan kesehatan masyarakat memerlukan gelar di bidang kesehatan masyarakat. Seorang sarjana profesional kesehatan masyarakat memberikan keunggulan kompetitif dibandingkan para profesional lain dan memungkinkan para profesional untuk:
1. Mendapatkan pengetahuan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kebijakan lokal, nasional dan global legislatif dan sosial;
2. Berlaku luas, state-of-the-art keterampilan kuantitatif dan kualitatif yang dibutuhkan untuk pemecahan masalah;
3. Mengembangkan strategi multidisipliner dan kolaboratif untuk pemecahan masalah kesehatan yang berhubungan;
4. Meningkatkan keterampilan komunikasi dengan bekerja sama dengan kelompok yang beragam, dan,
5. Diposisikan untuk peran kepemimpinan dalam promosi kesehatan dan pencegahan penyakit.
Di mana pekerjaan umum profesional kesehatan?
profesional kesehatan dapat bekerja baik di sektor publik maupun swasta. Banyak lulusan kesehatan masyarakat akan menemukan pekerjaan di sektor publik baik lokal,provinsi, nasional baik departemen kesehatan maupun di department lain. Pekerjaan yang tersedia di departemen kesehatan berkisar Inspektur Keamanan Pangan, Pendidik; Analis Kebijakan untuk epidemiologi. Di universitas sebagai pengajar dan peneliti.
Mereka yang tertarik untuk bekerja di sebuah organisasi nirlaba dapat menemukan pekerjaan dalam advokasi kesehatan, kebijakan, atau penelitian untuk organisasi-organisasi seperti, Palang Merah, atau non lokal non-profit yang berfokus pada isu-isu kesehatan tertentu. Sementara profesional kesehatan masyarakat yang lain menemukan pekerjaan di sektor swasta – bekerja dalam uji kontrol untuk perusahaan farmasi atau untuk perusahaan asuransi kesehatan.
Apakah perlu gelar yang lebih tinggi untuk bekerja di bidang kesehatan masyarakat?
Meskipun dimungkinkan untuk mendapatkan pengalaman di lapangan tanpa gelar yang lebih tinggi, para profesional kesehatan yang paling umum memerlukan setidaknya gelar Master untuk kemajuan karier.
Pekerjaan macam apa yang dapat saya harapkan setelah lulus dengan gelar di bidang kesehatan masyarakat?
• Manajemen Analis Kesehatan Masyarakat
• Direktur Program dan Layanan (puskesmas & rumah sakit)
• Komunikasi Spesialis Kesehatan
• Penelitian
• Analis Kesehatan Lingkungan
• Manajer, dll.
IV. Kompetensi Pendukung Professionalisme SKM
Berbagai hal terjadi dalam kompetensi dunia kerja yang terjadi meliputi dinamika hubungan antara pendidikan tinggi dan dunia kerja. Teichler (1997;1999) Yorke dan Knight (2006) dalam Syafiq (2008), terkait jurang antara outcome pendidikan tinggi dan tuntutan kompetensi di dunia kerja. Beberapa pergeseran penting terjadi meliputi terjadinya peningkatan pengangguran terdidik baik pengangguran terbuka maupun terselubung sebagai akibat dari massifikasi pendidikan tinggi, berubahnya struktur sosio ekonomki dan politik global yang mempengaruhi pasar dunia kerja dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang pesat sehingga menyebabkan terjadinya berbagai perubahan mendasar dalam hal kualifikasi, kompetensi, dan persyaratan untuk memasuki dunia kerja.
Selanjutnya Teichler (1999); dalam Syafiq mengungkap beberapa fenomena menarik belakang ini yaitu;
1. Kemampuan mengatasi ketidakpastian (uncertainty) merupakan kunci untuk bertahan di dunia kerja
2. Pengetahuan yang spesifik memiliki kecenderungan cepat using (obsolute), disisi lain keterampilan umum yang bisa digunakan untuk mengatasi masalah dalam konteks professional dan ketidakpastian pasar kerja harus menjadi dasar system belajar mengajar perguruan tinggi
3. Persyaratan dunia kerja dewasa ini menunjukkan harmoni antara ekonomi neoliberal yang global dan peningkatan tanggung jawab social serta solidaritas secara bersamaan
4. Bergesernya anggapan bahwa pendidikan tinggi mempersiapkan seseorang untuk bekerja menjadi mempersiapkan seseorang untuk hidup lebih baik, karena kompetensi yang dibutuhkan untuk bekerja sat ini begitu luas dan kompleks sehingga mempunyai hubungan langsung dengan kebutuhan untuk kehidupan itu sendiri.
5. Persyaratan kerja yang baru tampak semakin universal.
Paul dan Murdoch (1992) menjelaskan menghadapi dunia kerja, seorang lulusan perguruan tinggi harus dilengkapi dengan kualifikasi berikut ini agar dapat bertahan dan unggul dalam kompetisi:
1. Pengetahuan umum dan penguasaan bahasa Inggris
2. Keterampilan komunikasi meliputi penguasaan computer dan internet, presentasi audiovisual, dan alat-alat komunikasi lain.
3. Keterampilan personal meliputi kemandirian, kemampuankomunikasi dan mendengar, keberaniaan, semangat dan kemampuan kerjasama dalam tim, inisiatif, dan keterbukaan.
4. Fleksibilitas dan motivasi untuk maju yaitu kemampuan beradaptasi sesuai perubahan waktu dan lingkungan serta keinginan untuk maju sebagai pemimpin.
Keberhasilan pendidikan tinggi untuk menembus dunia kerja oleh Teicher menyebutkan 5 kriteria utama keberhasilan yaitu:
1. Transisi yang mulus dari pendidikan tinggi kedunia kerja meliputi masa tunggu kerja yang singkat dan upaya pencarian yang sederhana
2. Rasio pengangguran yang rendah
3. Rasio pekerjaan non regular yang rendah
4. Kesuksesan lulusan secara vertical dalam arti investasi pendidikan memperoleh keuntungan atau pendapatan lulusan lebih tinggi disbanding bukan lulusan atau rasio bekerja lulusan yang tinggi
5. Kesuksesan lulusan secara horizontal dalam arti hubgungan yang erat antara bidang studi dan jenis pekerjaan atau tingginya utilisasi pengetahuan yang diperoleh selama pendidikan tinggi dalam pekerjaan.
Kemampuan kerja sarjana adalah sekumpulan pencapaian meliputi keterampilan, pemahaman, dan atribut personal yang memungkinkan lulusan untuk mendapatkan pekerjaan dan keuntungan bagi dirinya, tenaga kerja, masyarakat, dan ekonomi secara keseluruhan. Yorke dan Knight (2006) menjelaskan bahwa “ke bekerja an’ sangat terkait dengan kapabilitas seperti dijelaskan oleh Stephson (1998) bahwa lulusan yang kapabel memiliki kemampuan untuk:
1. Mengambil tindakan yang efektif dan tepat
2. Menjelaskan apa yang mereka ingin mereka capai
3. Hidup dan bekerja dengan yang lain
4. Dapat terus belajar baik secara individual maupun dengan yang lain dalam masyarakat yang beragam dan terus berubah.